1/11/2015

7 Tanda-tanda Anda Terserang Demam Drama Korea!

berhubung gue termasuk penggila drama, khususnya korea jadi gue bikin tulisan ini...
Berikut hal-hal yang sering nampak dalam kehidupan sehari-hari pasien yang terserang demam tersebut, apakah kamu termasuk salah satu korbannya?

1. Nada bicaranya kekorea-koreaan
Biasanya setelah menonton drama dalam waktu yang cukup lama, seseorang akan terasuki seolah-olah dia adalah seorang warga negara korea. Pasien demam ini menjadi terinfeksi logat bicaranya seperti orang korea, terutama ketika sedang menggerutu. Misalnya memanggil nama dengan imbuhan -ah dibelakangnya, karena cowok korea akan memanggil hyung-nya (kakak cowok-nya) dengan sebutan "hyung-ah", dipastikan di indonesia cowok-cowok memanggil kakak cowoknya dengan mas-ah? Terdengar seperti sebuah desahan yang menjijikkan...

2. Sering menggunakan bahasa korea ala kadarnya
Mungkin bagian ini berlaku untuk pasien-pasien yang sudah lumayan banyak nonton beraneka genre drama korea. Karena keseringan mendengarkan ini, secara otomatis otak menangkap dan mempelajari kata asing tsb. Sering-seringnya pasien akan mengucapkan "ommo", "eotteokke", "annyeong", "gomawo", dkk. Dan biasany,a teman pasien yang tidak menderita demam korea akan merasa jijik.

3. Mendramatisasi segala kejadian dalam hidupnya bagai drama yang ia tonton
Seperti di poin 1, penderita seolah-olah terasuki roh dalam tokoh drama. Semisal ada seorang cowok penderita demam ini. Suatu hari dia sedang belajar kelompok dengan teman-temannya. Seorang temannya, cewek, mendadak ada acara dan ijin tidak bisa meneruskan belajar kelompok. Dia pamit, "Gue pergi dulu ya", sebelum temen-temennya sempat menjawab, si cowok akut ini berkata "Aku sudah sering berkata kepadamu, jangan tinggalkan aku. Saranghae... mianhae...". Yah, mungkin cowok macam ini akan terlihat kurang jantan di mata cewek dan homo di mata cowok.

4. Mendownload ost drama korea dan mendengarkannya sambil galau, lalu mendadak mellow
Di setiap drama pasti muncul lagu baru untuk mendukung suasana dalam drama tersebut, biasanya penonton menjadi tersentuh dan mudah menggilai lagu itu. Percaya atau tidak, lagu-lagu ost drama korea emang bagus-bagus banget. Musiknya asik, menyentuh, dan variatif. Jangan dibandinginlah sama lagu-lagu indo yang buat ost sinetron aja nge-recycle lagu lawas dengan asal-asalan.

5. Jatuh hati pada tokoh drama
Kalo udah suka, ngefans, apapun bakal dilakukan. Meniru semua gaya sang tokoh, mulai dari gaya rambut, gaya bicara, gaya jalan, bahkan gaya berciuman. Eh! Ommo, ommo ommo ommo, ommo! Nah latahnya aja gaya ke-korea-an.

6. Lebih bersemangat menggosip
Gosip emang udah jadi kebiasaan masyarakat kita pada umumnya. Emak-emak biasanya ngegosipin sinetron yang episodenya udah nyampe ribuan, bapak-bapak ngegosipin akik, nah kalo abg nih pada ngegosipin drama korea.
Kebanyakan remaja cewek di Indonesia emang demen sama drama buatan korea selatan. Eneng-eneng ini lebih seneng ngegosip drama sama temen tongkrongannya ketimbang ngegosipin orang lain. Udah ga jaman katanya mereka mah.
Mereka biasanya mulai sibuk menjerit-jerit ketika topik yang sedang dibahas adalah tokoh drama yang mukanya ganteng abis, atau lain ceritanya ketika sedang membahas tokoh antagonis. Biasanya mereka mulai menggeram marah dan wajah mereka berubah merah kayak kebelet pup dan mereka mulai mengumpat-umpat satu sama lain. Dari sini timbullah berbagai macam fansclub dan antifans mulai dari kw sampe kw super.

7. Update drama terbaru lewat internet

Drama korea biasanya ada belasan atau dua puluhan episode, dan ditayangkan selama beberapa minggu. Setelah drama ini habis, ganti itu, lalu ini, dan seterusnya. Genrenya pun beda-beda, dari romance, comedy, horror, sampe psikopat. Hampir setiap stasiun tv disana pasti ada jadwal dramanya deh. Jadi penggemar-penggemar berat drama di Indonesia pasti sering update drama yang baru tayang di website tertentu. Biasanya sih di website ini ada bermacam-macam drama dari berbagai genre dan stasiun tv berbeda yang tayang akhir-akhir ini di korea selatan.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan, sesopan anak kecil lugu yang baru belajar kesopanan